Mobil tertua yang pernah saya
urus ini produksi tahun 1979, tahun terakhir Datsun 620 diproduksi sekaligus
tahun-tahun terakhir ada merk Datsun sebelum berubah jadi Nissan. Berdasarkan
kuitansi yang hingga sekarang masih ada, unit yang keluarga saya pernah miliki
dibeli pada Juli 1985 seharga 2,3 juta dari dealer "Chung Chung" di Jalan
Sukamulya no 41 Bandung yang entah apakah masih ada sampai sekarang. Dijual
lagi tahun 2012 seharga 15 juta (untung toh?). Warnanya coklat muda, di
dokumen-dokumennya ditulis warna "Coklat Susu", (aneh, kalau susu
coklat sih wajar, lah ini coklat susu apaan???? Susunya pun tidak jelas susunya
siapa....)
Kebetulan keluarga kami
memeliharanya dgn kondisi cukup original, kami hanya menambah stiker bonus dari
oli BM-1 di kaca belakang & stiker sosialisasi Keluarga Berencana di kaca
pintu kiri (entah itu stiker-stiker tahun berapa). Emblem DATSUN dengan strip
warna merah & biru di grill masih
ada, begitu juga emblem DATSUN1500 di
fender. Juga dengan spion tanduk kecilnya, yg membuat saya kagum dengan orang2
jaman dulu yg bisa nyetir dengan spion sekecil & sejauh itu. Di samping
kanan & kiri bak terdapat tulisan "KHUSUS ANGKUTAN BARANG BAK
TERBUKA" warna merah, yang sudah tdk terlihat lagi di mobil-mobil pickup
sejak akhir 90an.
Untuk seekor pickup, fiturnya
cukup kumplit. Ada head unit single DIN merk
Mitsubishi Electric yang bisa menerima kaset tape, dan radio FM, AM, dan SW (jika tidak tau tentang radio AM dan
SW coba tanya bapakmu, kakekmu, atau kakek-kakek yang lain). Head unit ini
masih hidup hingga sekitar tahun 2005. Juga ada AC merk Sanden Rotary, yang
sepertinya sepertinya tambahan. Sayang saya tidak sempat merasakan ketika AC
ini masih hidup. Menurut orang2 yg pernah merasakannya sih katanya sangat
dingin. Wajar lah, kabin cuma segitu-gitunnya. Lubang kunci ada di kedua pintu,
fitur mewah untuk mobil pickup karena sampai sekarang masih ada mobil pickup
yang tidak memiliki lubang kunci di pintu kiri. Joknya kulit, sepertinya
imitasi, warna biru tua. Doortrimnya juga kulit warna biru tua. Tidak seperti
pickup jaman now yang lantainya langsung plat besi, si Datsun ini memiliki
karpet dasar yang warna & bahannya sama dengan joknya. Plafonnya pun
ditutup sejenis kanvas, warna beige. Suspensi depannya pake torsion beam dengan stabilizer
(lagi-lagi mewah utk mobil pickup), belakang sih jelas per daun. Suspensinya
seingat saya empuk, mirip Kijang Kapsul loh. Juga koplingnya dilengkapi master hidrolik, fitur yang cukup mewah
pada zamannya, dan ironisnya Datsun produksi zaman now koplingnya kembali pake kabel....
Jika mobil-mobil 70an umumnya
memiliki bodi tebal, yang ini tidak. Seingat saya bodinya masih lebih tipis
dari Kijang Kapsul, apalagi Kijang Super. Mungkin setara dengan Grand Avanza.
Kap mesinnya yang luas itu masih lebih ringan daripada milik Kijang Kapsul yg
lebih pendek. Baknya sangat panjang & dalam jika dibanding dengan pickup
jaman now. Bahan baknya cukup baik, walaupun berkarat tapi tdk keropos. Yang
keropos malah lantai kabin & firewall.
Keropos di firewall itulah, yang
dipadukan dengan karet kaca depan yang bocor & karet pintu yg sudah hilang
setengahnya menyebabkan istilah "jika naik mobil, ketika hujan tidak
kehujanan" tidak berlaku di mobil ini, karena akan tetap membuat
penumpangnya basah kuyup...
Soal mesin, yg menarik adalah
warnanya. Jika anda buka ruang mesin Datsun 620 (yang orisinil), terlihat warna
warni. Dindingnya coklat sesuai warna bodi. Blok mesin, tutup filter udara, dan
filter oli, warna biru. Booster rem
warna merah, radiator warna hitam & kipasnya warna putih. Mesinnya sendiri
berkode J15, 1483cc, dengan tenaga maksimal 77 HP dan torsi maksimal 12 kgm.
Transmisinya 4 speed, column shift. Di masa tuanya sih bisa nyampe 80 kmpj aja
susah. Namun, menurut cerita orang2 yg pernah mengalami masa jaya Datsun 620,
konon versi 1500cc ini banyak yg
speedometernya rusak akibat ngebut melebihi angka maksimal yg ada di
speedometer. FYI, angka maksimal di speedometernya adalah 140 kmpj.
Sparepart mobil ini langka,
sehingga di masa tuanya sparepart yang
dipakai campur2. Sebagian pakai sparepart yang benar2 untuk Datsun 620 namun
buatan lokal atau Taiwan, sebagian pakai milik Kijang Super, sebagian lagi pake
milik Colt T120. Mungkin ini juga yang membuat masa tuanya agak menyedihkan,
dan dalam beberapa hal, membahayakan. Rem tangannya hampir tidak berguna,
bahkan saya pernah naik mobil itu sekitar 4 kilometer dengan kondisi supirnya
lupa menonaktifkan rem tangan, dan tidak terjadi apa-apa, dan entah kenapa saat
itu saya nggak mengingatkan supirnya. Ini menyebabkan di mobil sering bawa batu
bata untuk ganjel ketika parkir. Kabel aki sudah copot dari besi konektor yg
ada di ujungnya, sehingga tembaga dalam kabelnya lah yang kemudian
dililit-lilit ke kepala akinya, untung nggak konslet & kebakaran ya...
Selama masa hidupnya, pernah turun mesin 2 kali yaitu tahun 2001 dan tahun
2010. Yang kedua itu habis biaya total (cuma?) 3 juta, dengan sparepart
asal-asalan. Namun setahun kemudian muncul masalah baru, kali ini pada
karburator. Sehingga knalpotnya menyemburkan asap abu2 mirip diesel. Konsumsi
bensinnya pun jadi boros, sekitar 1:6 luar kota! Konon ini juga yang
menyebabkan mobil ini harus distarter berulang-ulang agar mesinnya bisa hidup.
Sayangnya, di saat yang bersamaan akinya mulai soak sehingga hanya bisa
menyimpan listrik untuk sekali starter. Untuk mengakalinya, sebelum
menghidupkan mesin buka dulu tutup filter udara dan masukkan sedikit bensin
kesitu. Mesin tersebut juga sering pincang, untuk menyembuhkannya cukup ganti
busi-businya, namun cuma sembuh sekitar 6 bulan untuk kemudian kumat lagi.
Harga busi Denso (sepertinya pake milik Kijang Super) saat itu cuma 10 ribu
& anehnya harga busi hampir tidak berubah hingga sekarang, mungkin busi
nggak kena inflasi ya...
Akhirnya, karena kondisi sudah
menyedihkan, merepotkan & sudah tidak dibutuhkan lagi, mobil dijual pada
Maret 2012 seharga 15 juta. Sedikit menyesal juga karena sekarang harganya
sudah cukup naik, kondisi bahan pun ada yang jual dengan harga 20 jutaan. Saat
ini mulai bermunculan Datsun 620 yang direstorasi dengan gaya orisinal maupun
yang diganti mesinnya dengan yang lebih baru, suspensi dibuat ceper, kemudian
dipake drag atau slalom. Intinya, tetap saja Datsun rombeng itu bikin kangen…
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar